Kasus Pengeroyokan dan Pengrusakan Pagar Kantor Bupati Dairi Saat Demo Gruti Belum Terungkap
SIDIKALANG, pelitarakyat.com – 2 bulan lalu tepatnya tanggal 20 April 2021 lalu seorang anggota Satpol PP Kabupaten Dairi David mengadu ke Polres. David sendiri penganiayaan pada saat unjukrasa PT Gruti di depan kantor bupati. Ke Polres Dairi, David ditemani Kasatpol PP Eddy Banurea.
Di depan penyidik Polres, Dedi mengaku dikeroyok dan dicakar.
Sejak itu, kasusnya pun hingga saat ini belum menemui titik terang. Pengakuan Kasatpol PP sebelumnya, anak buahnya sudah pernah dipanggil sebagai saksi.
Namun hingga saat ini, kasus tersebut belum menemui titik terang. Belum ada tersangka dalam kasus ini.
Pagar rusak
Tak hanya itu, kasus lain seperti pengrusakan pagar depan kantor bupati Dairi juga belum terungkap. Hingga saat ini, pagar yang rusak belum ada diperbaiki oleh Pemkab.
Alasan utama pagar tersebut tidak diperbaiki karena keterbatasan anggaran.
Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Dairi Rayanda Pasi, SE tidak membantah pagar yang dirusak massa pada saat demonstrasi PT Gruti belum diperbaiki.
Rayanda mengatakan alasan utama pagar tersebut tidak diperbaiki karena menyangkut biasa. Katanya, saat ini anggaran banyak direcofusing untuk penanganan kesehatan. Jadi dalam waktu dekat pagar tersebut tidak diperbaiki.
“Belum ada diperbaiki. Mau gimana kami memperbaikinya, anggaran saja banyak disedot untuk kesehatan,” ungkapnya.
Rayanda menjelaskan banguan tersebut rusak pasca demo.
Ia pun mengaku kesal karena ulah pendemo.
“Kalau ditanya iya kesal. Tapi mau gimana lagi. Tapi yang jelaskan kan kita juga yang rugi,” katanya.
Ia pun berharap ke depan, kalau ada aksi sebaiknya jangan merusak fasilitas negara.
“Kalau demo iya demolah. Jangan main rusak-rusak, kan rugi uang rakyat,” pintanya.