Daerah

Ketua YKI Dairi Sosialisasi Dampak Kanker Serviks

SIEMPAT NEMPU HULU, pelitarakyatcom – Ada banyak wanita yang sangat menjaga kondisi alat reproduksi agar tetap sehat. Namun tidak sedikit yang enggan memperhatikan kesehatannya dengan memeriksakan kondisi alat reproduksi sedini mungkin dengan alasan takut menerima kenyataan, padahal jika tidak dicegah sedini mungkin, maka hasilnya akan menjadi lebih parah, demikian pengantar yang disampaikan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Kabupaten Dairi, Ny. Romy Mariani Eddy Berutu saat mengadakan sosialisasi dampak kanker serviks (Kanker mulut rahim) sekaligus kampanye Inception Visual With Acetic Acid (Ivatest) untuk deteksi kanker serviks secara lebih dini, di Kantor Kepala Desa Sipoltong, Kecamatan Siempat Nempu Hulu (Sinehu).

Sebagai salah satu desa binaaan tahun 2021 khususnya untuk Ivatest, Desa Sipoltong menurut Ny.Romi Mariani sangat perlu untuk mendapat kunjungan dan sosialisasi terkait kanker serviks.

“Kami dari YKI Dairi ingin melakukan kampanye kanker serviks. Kita ingin sampaikan, bahwa kanker tidak sama dengan kematian. Kanker bisa disembuhkan asal diketahui sejak dini, artinya sebelum sakit sudah diketahui melalui pemeriksaan. Karena kalau sudah sakit artinya penyakitnya sudah masuk kategori stadium tinggi,” katanya.

Baca Juga  Walikota Subulussalam Lantik, PLT Sekda Pemko Subulussalam, H Sairun S.Ag M.Si

“Bagi wanita memang ada banyak kesehatan yang harus dijaga apalagi yang berhubungan dengan reproduksi kewanitaan. Tidak bisa sembarangan dan memang harus dijaga kebersihannya. Ivatest adalah cara mendeteksi kanker serviks sejak dini, karena kanker serviks adalah kanker yang paling banyak menelan korban setelah kanker payudara. Ada 2000 kasus yang terjadi di Indonesia dan lebih dari separuhnya berakhir dengan meninggal dunia. Padahal, kasus pasien kanker Serviks dan kanker payudara meninggal dunia itu, tidak perlu terjadi apabila kita melakukan pemeriksaan sejak dini,” imbuhnya.

Iklan

Ditambahkan ada 174 Warga Usia Subur (WUS) di Desa Sipoltong yang saat ini kita ingin pastikan sampai akhir tahun sudah menjalani Ivatest.

“Diketahui lebih awal maka upaya pencegahan pun akan lebih mudah. Itulah arti penting pemeriksaan dini. Jadi, mari kita perangi kanker dengan melakukan Ivatest agar keluarga kita lebih sehat. Ibu sehat, anak sehat, maka keluarga pun sehat,” katanya mengakhiri.

Sementara itu, Kepala UPT.Puskesmas KM 11, dr. Risma Situmorang mengatakan, berdasarkan data dari tim kesehatan terdapat 2488 wanita usia subur dan janda di Kecamatan Sinehu, dan sesuai arahan ketua YKI kabupaten Dairi memang harus kita sasar hingga akhir tahun.

Baca Juga  Masyarakat Desa Salak II Vaksinasi Di Gedung Serbaguna Salak

“Hari ini kita mulai dengan 30 orang yang akan menjalani Ivatest di Desa Sipoltong. Memang dari 12 desa di Kecamatan Sinehu, untuk Desa Sipoltong capaiannya masih rendah sementara yang sasarannya sudah tinggi ada di Desa Tambahan. Dari data yang kami kumpulkan di lapangan salah satu penyebab capaian rendah itu karena adalah kemauan untuk memeriksakan diri yang rendah ditambah rasa malu yang tinggi. Kami sarankan tidak perlu merasa tabu untuk sesuatu yang baik bagi kesehatan, periksalah, ini gratis,” katanya.

Sosialisasi kanker serviks dan kampanye Ivatest di Desa Sipoltong ini turut dihadiri oleh, Kepala Dinas Kesehatan dr. Ruspal Simarmata, Camat Sinehu Iis Hamidah Ujung, Kades Sipoltong, Hoby C Angkat, Sekretaris YKI kabupaten Ny. Elvinka Banurea, Ketua PKK Kecamatan Sinehu, Ketua PKK Desa Sipoltong, Tim Kesehatan dari UPT Puskesmas KM 11, dan para ibu warga Desa Sipoltong yang akan mengikuti Ivatest.

Iklan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Iklan
Back to top button