Peristiwa

Kisah Jujud Sedang Sakit Diceraikan Istri, Minta Bantuan Kaki Palsu

JUJUDDIYANTO (44) salah satu warga Desa Situban Makmur, Kecamatan Danau Paris menceritakan kisah sedih yang tengah dialaminya.

Dengam mimik wajah memerah dan sedih, Jujuddiyanto pun menceritakan kalau dirinya tengah digugat cerai istrinya. Padahal katanya, saat ini dirinya sedang sakit.

“Saat ini saya sedang sakit, tapi di situ pula saya digugat cerai istri saya,” ucap Jujuddiyanto, Kamis 30 September 2021.

Lantas ia pun menceritakan kisah hidup dalam rumah tangganya, sejak pernikahannya dengan SW pada tahun 2006 yang ia membangun rumah tangga dengan rukun.

Iklan

Hasil usaha yang dibuatnya cukup untuk menafkahi keluarganya.

Baca Juga  Gubernur Edy Rahmayadi Buka MTQ ke-37 Tingkat Sumut 2022

Namun sayang rumah tangganya belakangan kurang harmonis. Ia dan istrinya pun sering cekcok.

Jujud menyadari keretakan rumah tangganya ketika ia mulai sakit. Salah satu kakinya terpaksa harus diamputasi.

“Semakin hari kehidupan rumah tangga saya pun semakin tidak harmonis lagi dan yang sangat menyedihkan dan memilukan istri menggugat cerai di Pengadilan Agama. Saya menerima surat gugatan dari pengadilan, Rabu 29 September 2021,” urainya.

“Hati saya pun terkejut dan sedih. Siapa tidak sedih ketika saya sakit di situ pula saya digugat cerai,” ucapnya.

Baca Juga  Pencurian Lampu Jalan di Aceh Tenggara, Polres Aceh Tenggara Tangkap Pelakunya.

Meski demikian, Jujud mengatakan tetap tidak ingin menceraikan istri.

Iklan

“Kalau saya ditanya mana mau saya diceraikan, walau bagaimana pun,” ungkapnya.

Di tengah kondisinya yang memprihatinkan, Jujud tetap tegar. Ia senangat melangsungkan kehidupannya sehari-hari. Namun Jujud pun berharap kepada pemerintah untuk memberikan bantuan kaki palsu kepadanya.

“Walau bagaimana pun saya tidak bisa pasrah. Saya harus kuat. Saya harus jalani hidup. Untuk itu, saya pun mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk kaki palsu saya,” ucapnya tampak tegar.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Iklan
Back to top button