Kinerja Positif Bupati Dairi Eddy Berutu dan Refocusing Anggaran Besar-besaran
23 April lalu, kepemimpinan bupati Dairi Dr Eddy K Berutu – Jimmy Sihombing, SH genap dua tahun. Selama 2 tahun banyak capaian kinerja yang positif. Mulai sensus penduduk, reformasi birokrasi, pengentasan kemiskinan, program kartu tani, kredit unggul, perluasan tanaman kopi mulai diwujudkannya. Meski demikian, capaian tersebut belum dianggap bupati Dairi Dr Eddy Berutu sempurna.
Ia mengaku masih berusaha agar visi misi Dairi Unggul yang disampaikan pada saat kampanye akan digenapinya. Namun ia tetap berharap, masyarakat tetap bersabar. Sebab kata dia wabah pandemi covid 19 membuat visi misinya tertunda. Anggaran habis tersedot untuk kesehatan.
Recofusing anggaran membuat visi misinya tertunda. Meski demikian Eddy perlahan menepatinya janji meski dengan anggaran terbatas.
Minggu lalu, bertepatan 2 tahun kepemimpinannya, Dr Eddy Berutu menggelar bincang santai dengan kepala Kepala BPS Dairi, Asi Matanari.
Dalam bincang santai, Asi memuji sejumlah capaian kinerja oleh Pemkab Dairi selama dipimpin Eddy Keleng Ate Berutu. Salah satunya adalah Dairi sukses melaksanakan Sensus Penduduk Online (SP2020) dan berhasil meraih capaian persentase tertinggi di Provinsi Sumatera Utara dengan respon penduduk 48,60% pada Agustus lalu. Raihan tersebut tidak terlepas dari kolaborasi yang nyata antara Pemerintah Kabupaten Dairi dengan BPS Dairi. Dan hasilnya, Dairi meraih juara 1. Tak hanya itu banyak capaian dari Pemkab Dairi lain yang dibanggakan.
Berikut capaian bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu hasil wawancara dengan kepala BPS Dairi yang dipandu Ribka Alina Tarigan.
Apa yang melatarbelakangi dilaksanakannya bincang santai Pemkab Dairi dengan Kepala BPS?
Dr Eddy Keleng Berutu:
Kami sering berdialog dengan kepala BPS dan satu kami sepakati bahwa infomasi dan data itu adalah juga hak masyarakat. Jadi kami ingin sedapat mungkin informasi tersedia yang boleh dibagikan kepada masyarakat sehingga masyarakat tahu sebaiknya kami berikan secara teratur. Tidak terlalu mudah melalukannya. Pertama adalah sudah melakukan sensus tahun 2020. Atas dasar itu kita melaporkan bincang kepada masyarakat dan kemudian diharapkan masyarakat lebih cerdas dan lebih paham dengan diskusi untuk sama-sama membangun.
Apakah benar Dairi juara satu se – Sumatera Utara juara 1 sensus? seperti apa keterlibatan Pemkab Dairi dalam mensukseskan sensus penduduk 2020?
Dr Eddy Berutu:
Saya mendapatkan penjelasan di awal-awal cukup banyak dari BPS, betapa pentingnya sensus kependudukan ini. Tentang satu data sesuai dengan arahan pak Presiden. Oleh karena itu Pemkab Dairi komit untuk berpartisipasi sebaik-baiknya dan kesadaran dan keinginan pastisipasi itu kita tularkan kepada seluruh jajaran sampai ke kepala desa yang dikomandoi oleh kecamatan dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mengapa demikian?, karena kita harus melakukan sensus online dengan menggunakan daring. Nah itu partisipasi harus datang dari masyarakat. Sebab tidak ada yang ngetok pintu. Maka kesadaran itu harus kita bangkitkan bersama-sama.
Dan yang kedua, kita tahu infrastruktur telekomunikasi di Dairi masih banyak tantangan. Jadi betul-betul harus kuat. Maka kami Pemkab dan BPS harus betul-betul kuat melakukan program-progam sosialisasi. Kita monitor masing-masing desa dan kecamatan. Kita adukkan dan perbandingkan saling berlomba-lomba dan masing-masing punya program sendiri-sendiri untuk memacu daya kerjanya dan saat terakhir kami berlomba dengan kabupaten lain. Dan kami bisa memenangkannya.
Setelah adanya rilis dari BPS, apakah tidak ada perbedaan data antara data Disdukcapil dengan BPS?
Asi Matanari:
Itulah masalah kita dulu, dan sudah diselesaikan sekarang, setelah keluarnya Perpres nomor 39 tahun 2019. Diharuskan satu data Indonesia. Jadi, kalau sebelumnya BPS berjalan sendiri tahun 2020 bps bergandengan tangan dengan Kemendagri. Dan data kita sekarang tidak lagi Polemik dan data kita sekarang sudah angka bersama antara BPS dan Kemendagri. Data kita sekarang angka bersama. Tidak ada lagi perbedaan.
Seiring berjalannya waktu, kondisi penduduk akan berubah. Bagaimana upaya bupati agar semua data penduduk Dairi tetap satu?
Dr Eddy Berutu:
Kami bersyukur, kebijakan bapak presiden menyatukan ini sekarang sudah nggak ada lagi dua. Sangat strategis. Saya sebagai pimpinan di daerah cukup merasakan ini. Sebab semua itu balik lagi data. Data penduduk itu paling pokok. Sebab tujuan kita adalah mensejahterakan masyatakat. Sebab statusnya, usianya, gendernya sampai ke tingkat kecamatan kita tahu. Tadinya kan ada dualisme pengalokasian anggaran.
Dan kami percaya akurasinya tinggi. Itu juga penting. Akurasinya penting karena komitmen pemerintah sangat tinggi. Jadi betul-betul data itu bisa digunakan. Di dunia modern ini sumber daya manusia itu tapi kombinasinya keduanya akan tumpul kalau aset kita yang namanya data tidak akurat. Jadi kita berkomitmen untuk terus mendukung BPS karena data operasional ada data sama kita. Kita semua menganalisa dan melengkapi data makro menjadi lebih mikro sehingga ke depan data kita akan valid.
Bagaimana pandemi covid mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Bagaiaman upaya pemerintah untuk memulihkannya kembali?
Dr Eddy Berutu:
Kami sejak pemerintah ini dimulai, melanjutkan pemerintah sebelumnya, pertama reformasi birokrasi. Itu yang paling utama. Reformasi diri kami secepatnya, lakukan perubahan cepat dan bertahap lalu kami bisa melayani. Reformasi yang pertama kita lakukan adalah sejak awal kita lihat ada 5 dinas yang overleaf sementara uang belanja kita tipis, maka kita sepakat kita konsolidasi. Dan ada lima dinas kita gabungkan. Puji syukur disetujui juga para dewan dan kita selesaikan. Lalu ada beberapa tata kelola, yang kita perbaiki. Ada beberapa prinsip-prinsip managemen dan akuntabilitas SDM kita perbaiki. Kita berusaha depat mungkin the right man the right place kita gunakan para ahli untuk membantu kita. Seperti uji kompetensi test, cocok nggak mereka dikursi yang kita tempatkan.
“Yang kedua kita ingin menata supaya pemerintahan kita tata kelolanya lebih baik dan bersih yakni clean goverment dan good goverment. Sesuai dengan arahan pak presiden Kucinya digitalisasinya. Kita sederhanakan prosesnya. digital sangat tepat, sangat akurat dan konsisten. Kita diciptakan prosesnya misalnya proses terkait dengan pembayaran baik itu pengeluaran maupun penghasilan. Pengeluaranan gaji ke PNS dilakukan sudah online. Sekarang lagi kita teruskan sampai ke aparat desa. Termasuk anggaran dana desa yang kita kirim semuanya online. Tidak lagi dibawa uang, lalu dibagikan. Tidak lagi dibawa secara fisik.
“Contoh pendapatan, kita upayakan agar masyarakat kita baik pribadi atau perusahaan mudah dalam. Mudah melakukan kewajibannya. Jadi bayar dengan hp dia bisa bayar lewat kios, teler dia bisa bayar lewat bank. Maka kita mudahkan. Tentu teman-teman perbankan membantu, antara lain Bank Sumut dengan demikian dengan otomatis tata kelolannya diperbaiki karena kami tercatat semua. Kemudian akuntabilitas kami diperbaiki, karena kalau sistemnya itu ada ketentuanya. Tidak bisa ditunda.
“Kita harapkan PAD mulai meningkat. Karena pembayarannya mudah, di mana saja bisa membayar dan datanya cepat. Sehingga kita tahu masyarakat kita belum bayar. Kita bisa lakukan. Masih jauh dari harapan, tapi covid ini membuat kita harus membagi konsentrasi, tapi hal-hal pokok yang fundamental untuk membangun ini kita persiapkan”.
Sudah dua tahun Pemkab Dairi di bawah naungan Eddy Berutu, bagaimana secara data bagaimana pencapaian kabupaten Dairi dilihat dari indikator makro dan mikro yang telah dihasilkan oleh BPS.
Asi Matanari:
Pertama, sebelum ke angka, saya cerita dulu soal data. BPS ini ketat dengan metodologinya. Jadi Sebelum BPS menyampaikan data ke publik ada rekonsiliasi data dulu. Ada rekonsiliasi data di provinsi sehingga data kabupaten-kabupaten semua kalau dijumlah sama dengan data di provinsi, kalau data provinsi dijumlah sama dengan data nasional. Jadi tidak ada beda konsep di Dairi dengan jawa atau dengan di Jakarta. Jadi sama semuanya. Jadi konsepnya tetap semua ilmiah.
Yang kedua, kalau kita ingin melihat keberhasilan maupun kekurangan keberhasilan harus dilihat dengan data. Maka diakui dengan data strategis. Antara lain Indeks Pembangunan Mmanusia (IPM). Kalau kita, IPM muara dari semua pembangunan itu. Kita ini cukup berhasil. Setiap tahun meningkat terus meningkat sekali mencapai angka 71,57. Angka yang tinggi.
Kemudian, soal pertumbuhan ekonomi saat ini sedang pandemi terjadi kontraksi. Hal demikian disebabkan ada pembatasan-pembatasan, jadi pertumbuhan ekonomi menurun. Kenapa bisa menurun? iya ini namanya ini musim covid, ada pembatasan seperti pak bupati sampaikan. Ada recofusing dana yang selama ini digunakan untuk membangunan jalan misalnya, mau membangun irigasi anggarannya sudah tersedot. Hotel tidak bisa bergerak. Transporasi tidak bergerak. Semua punya dampak. Tapi untungnya kita masih hebat, masih lebih hebat dari Sumatera Utara. Kalau secara ilmiah, kita tidak salah mengatakan rata-rata kabupaten kota di Sumatera Utara tinggi. Kita (Dairi) berada di angka minus – 09 persen dan Sumut itu sudah minus – 1,07 persen. Bahkan nasional itu sudah minus – 2,07 persen.
Jadi cukup bagus tadi yang disampaikan pak bupati, bagaimana program itu kepada masyarakat. Kalau tadi yang dikatakan bupati bantuan itu sampai ke warga di desa-desa. Maka di samping pertumbuhan ekonomi kita bagus juga kemiskinan kita pasti menurun. Kenapa? orang miskin itu ada di desa, maka dengan bantuan itu masyarakat akan terbantu sedikit. Juga ketimpangan antara miskin dengan kaya akan kita rasio. Bayangkan kalau yang jelek itu satu yang bagus itu nol. Artinya dekat sekali kita dengan angka 0. Jadi kalau kita bisa arahnya ke orang-orang di desa itu, maka ketimbangan bisa rasio kita ini akan semakin baik.
Demikian juga pengangguran di Dairi kecil. Di mana tidak ada penganguran?. Bayangkan nasional pengangguran itu 7,07 persen sementara kita hanya 1,75 persen dan Sumut itu penganggurannya 6,9 persen tinggi. Jadi dari segi pertumbuhan ekonomi bagus, dari generasio kita merata. Sementara tingkat kemiskinan Dairi kecil dibandingkan angka pengangguran tingkat nasional dan Sumut.
IPM 71,57 Meningkat
Asi Matanari:
Jadi manusia ini adalah pelaku pembangunan dan juga objek pembangunan. Apapun tadi yang kita dilakukan kita semuanya termasuk Pemkab muaranya adalah manusia. Muara semua pembangunan itu, apakah kesehatan meningkat, apakah pendapatan resistantasenya itu semua IPM. Setiap tahun meningkat, tahun lalu 71,42 naik menjadi 71,57. Sebelum pak bupati menjabat IPM kita baru 70,89 jadi kita meningkat. Muara dilakukan itu semua, apakah kesehatan meningkat.
Apa yang ingin disampaikan pada masyarakat Dairi terkait yang sudah terlaksana?
Dr Eddy:
Yang paling pokok itu adalah saya mengucapkan terima kasih karena kami jauh efektif kalau kami didukuung oleh masyarakat. Seperti ada saat ini ada sensus bangsa oleh pak presiden. Masyarakat dairi itu respon. Dipikirkan dia bertindak dan dia ikut, Masyarakat dairi luar biasa. Kami juga salut perhatian masyarakat soal pembangunan karena membutuhkan waktu. Kita memang bereskan banyak hal bertahap. Selain uang besar ratusan miliar untuk membangunan jalan, irigasi, perumahan dan pelayanan tetapi secara strukturnya dan rencana besarnya harus ditata. Yang ketiga dukungan dari forkopinda itu juga luar biasa. Mereka solid termasuk lembaga pertikal seperti bps, provinsi dan pusat beberapa hal mungkin saya sampaikan mereka sangat responsif. Beberapa usaha kita melambat. anggaran kita sudah rencanakan sama -sama dari desa, direcofusing. alihakn ulu biar warga kita selamat maupun pembangunan bisa ditunda namun warga selamat. belanja modal kami itu berkurang. kami berusaha tetap berkoodinasi dengan pusat untuk pembangunan pokok-pokok.
Masyarakat susah belum ada fasilitasnya untuk cuci darah, harus ke medan kalau ke medan membutuhkan waktu yang lama. Kadang ditinggalkan dampak besarnya sekarang sudah ada. Kami berjuang dan terus kami perbaiki, sekarang kalau mau cuci darah sudah bisa datang ke dairi.
Lalu kemudian, administrasi kependudukan, ke depan tidak bisa lagi antri. Kita berusaha biar berkas-berkas tuntas dalam sehari karena arus pulang ke Alur Subur. saya harus berusaha bertahap. pencetakan sudah dilakuakn di kcematan. bagakan kalau bisa ditarik ke desa. jadi tidak ada lagi antrian sekarang. Termasuk anak-anak kita. Karena tanpa e-ktp bltnya tidak dapat, bedah rumah pun tidak bisa, karena itu e ktp itu sangat berharga karena itu uang negara.
5000 Hektar Kopi
Selanjutnya kita harus punya, 5000 hektar kopi. Sekarang kami lakukan 1500 hektar itu pun kami 80 persen tanpa menggunakan anggaran, ini hanya kolaborasi antara pemerintah dengan swasta. Lalu bagiaman menjualnya, kita sudah punya satu market place. Sudah ada lapak digital kita, masyarakat hanya berusaha saja. Masyarakat hanya berproduksi saja.
Kredit Mudah.
Lalu ini juga penting, kredit. Kredit ini adalah bertujuan supaya ekonomi kita baik. Kalau bisa dipermudah kredit, pemerintah pusat juga mendukung kredit usaha rakyat (KUR). KUR ini supaya turun ke masyarakat, kalau bisa tanpa agunan atau bunga dengan kecil.
Kartu Tani
Kartu tani sangat penting. Tujuannya agar bantuan tepat sasaran. Pupuk diperlukan masyarakat petani harus diberikan kepada petani. Bantuan ini supaya dikontrol maka transaksinya harus elektornik. Lalu kemudian di kios nggak boleh langsung sehingga bisa dipastikan petani-petani yang sudah layak dan disetujui mendapatkan pupuk subsidi. Memang semuanya sempurna, dinas kita lagi berjuang dan bni juga masih membantu.
Penghargaan Smart City
Pemerintah Kabupaten Dairi berhasil meraih penghargaan Smart City kategori Kabupaten/ Kota terbaik untuk wilayah Toba dan Tanjung kelayang dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, kepada Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu dalam Closing Ceremony Gerakan Menuju Smart City di BSD City Tangerang, Selasa (14/12/2021).
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika akan terus mendorong penerapan dan pengembangan kota cerdas melalui Gerakan Menuju Smart City. Menurut Menkominfo Johnny G. Plate, keberadaan smart city di Indonesia akan menjawab tantangan kependudukan yang diproyeksikan pada tahun 2045 sebanyak 82,37% populasi akan hidup di pusat perkotaan. Tahun 2021, Kementerian Kominfo juga mengembangkan smart city menjangkau Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Dermaga Senilai 13,6 M Tahap I
Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu meninjau pembangunan proyek dermaga di Desa Paropo. Di sela sela peninjauan proyek, Bupati Eddy mengatakan pemerintah Kabupaten Dairi telah mengusulkan kepada Kementrian terkait pada tahun 2020 silam dan telah disutujui pembangunanya di tahun 2021 ini.
“Saya waktu itu menyampaikan hal terkait pembangunan dermaga kepada Pak Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan serta Kementrian Perhubungan, puji Tuhan kita diberikan kepercayaan untuk pembangunan dermaga ini. Dermaga ini untuk sementara kita sebut dengan nama Dermaga Paropo yang dibangun dengan menggunakan APBN sebesar Rp. 13,6 Milyar.
Sebenarnya masih program bupati yang menyentuh kepentingan publik. Berikutnya akan kami tampilkan!