Politik

Mengenal Lebih Dekat Sosok H. Sairun, S.Ag, Calon Pj. Bupati Aceh Singkil

KOTA SUBULUSSALAM, Pelitarakyat.com- Sairun, S.Ag, siapa tak mengenal sosok mantan Aktivis handal Singkil dan Subulussalam ini, sejarah telah mengukir bahwa semasa beliau aktif menjadi aktivis lah komplik lahan antara perusahan HGU  PT.Nafasindo dan Masyarakat 22 desa di Kab. Aceh Singkil berhasil dituntaskan pada beberapa tahun yang lalu.

Dengan proses perjalanan  yang panjang mantan ketua LSM itu kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Subulussalam Provinsi Aceh, saat ini juga iya memperjuangkan nasib khalayak banyak yaitu tentang pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) diforum pertemuan seluruh Kepala Dinas dan BKPSDM Se-Sumbagut  di hotel Navotel di Jakarta, Jum’at (24/6/2022).

Kadisdikbud itu sedang memperjuangkan masalah anggaran dan Passing Grade tentang kelulusan guru PPPK, disuararakannya di depan ribuan seluruh kepala dinas dan kepala BKPSDM di Jakarta beberapa hari lalu.

Baca Juga  Plt Asisten l Subulussalam H. Sairun Bertemu dengan Wamen BPN/ATR RI, Ini Yang Dibahas

Kadisdikbud Kota Subulussalam, H.Sairun,S.Ag dalam pidatonya mengatan, “kepada pengambil kebijakan dipusat kami menegaskan bahwa persoalan PPPK jangan hanya melihat persoalan Passing Grade”. Ungkapnya

Iklan

“kami melihat hari ini di daerah kalau hanya melihat  passing grade ini tetap berjalan seperti kemarin tidak ada perubahan maka untuk tahap ketiga ini masih sulit untuk meloloskan yang dua ratus sekian orang itu, karena ketersediaan sumber daya manusia di daerah itu harus diakui untuk passing grade yang dibebankan oleh pusat itu terlalu sulit dan perlu di kaji ulang kalau bisa  memberikan kewenangan nya pada daerah, untuk memberikan nilai kepada orang-orang di daerah,” Kata Sairun.

Baca Juga  Desa Kuta Tinggi, Sonni Berutu-Ramlan Boangmanalu Kampanye Berbeda "Mangan Gadong"

Karena hari ini guru-guru honornya mengajar hidup pasti kalah dengan pendatang baru jadi persoalan kesenjangan ini di permasalahkan di daerah jadi kami.

Mengharap tentang perekrutan PPPK ini mohon dipertimbangkan tentang passing grade dan juga penilaian sehingga cara daerah untuk memasukkan guru-guru yang mengikuti dan yang bekerja sebagai guru.

“Dinas pendidikan di daerah itu menjadi sasaran jangan kami  hanya dijadikan kambing hitam dalam penerimaan PPPK padahal kami di bawah untuk perekrutan PPPK ini secara teknis tidak terlibat langsung sebenarnya bagi kami hanya dipersilahkan di daerah,” tegas Sairun.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Iklan
Back to top button