Peristiwa

Teriak ‘Payung dan Goreng’ Saat Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Dairi Demo

PELITARAKYAT.COM – Cuaca saat Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Dairi melakukan demo kurang mendukung. Hujan turun. Meski demikian langkah pengunjukrasa menyampaikan tuntutannya tidak surut.

Aksinya pun terbilang ‘hidup’. Usai orasi, ada lagu ‘perjuangan’ menambah semangat aksi.

Sembari menunggu anggota dewan muncul dari gedung dewan, massa aksi terlihat duduk di jalan. Sesekali mereka berteriak, ‘enak di dalam pak dewan’.

Namun ada hal yang membuat bahan tertawaan dalam aksi. Belum diketahui maksusnya, beberapa orang saling bersahut-sahutan membicarakan payung dan goreng.

Iklan

Sontak warga yang melihat aksi itu tertawa. Misalnya ketika ada berteriak goreng. ‘Goreng, goreng mana’.

Teriakan goreng pun membuat orang tertawa.

“Biarkan kami masuk pak dewan, kami ingin makan goreng, enaknya di dalam,” sahut massa aksi lain.

Tak hanya goreng, teriakan payung muncul.

‘Payung mana’ teriak massa aksi. Memang pada saat aksi gerimis.

Meski demikian, aksi tersebut terlihat tertib dan kondusif. Massa aksi tetap berada di luar pagar sambil menyampaikan orasinya.

Iklan

Petugas keamanan yang berada di lokasi terbilang cukup humanis. Meski humanis, petugas tetap mengamankan jalan demo. Demikian juga lalu lintas tidak ada kendala.

Petugas memang sempat mengalihkan jalur dari Jalan Gereja. Namun tidak terlalu lama.

Setelah beberapa waktu massa aksi demo, Ketua DPRD Sabam Sibarani pun akhirnya muncul. Ia terlihat mengenakan peci hitam. Ia tidak sendirian, ada sekwan juga lalu Satpol PP.

Baca Juga  Dishub Sumut dan Polda Pastikan Kelancaran Arus Mudik Lebaran Idulfitri 1445 H

Kedatangan Sabam menemui massa aksi membuat suasana ‘cair’.

Massa aksi terlihat seksama mendengarkan pernyataan Sabam.

“Terima kasih bang, sudah mau mendengarkan aspirasi kami,” jawab massa aksi.

“Dari tadi kami menunggung dewan, tapi tidak ada yang datang. Kami tadi ingin masuk dan ingin merasakan bagaimana nikmatnya di gedung dewan sambil makan goreng. Kami juga bertanya kenapa dewan lama menerima kami,” kata koordinator aksi.

Ketua DPRD Dairi Sabam Sibarani merespon pertanyaan massa aksi Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Dairi.

Sabam mengatakan, pihaknya terlebih dahulu berkoodinasi dengan pihak Sekretaris Dewan (Sekwan) dan pihak intel Polres sebelum menemui adik-adik mahasiswa dan masyarakat.

“Tadi adik-adik mahasiswa menyampaikan kenapa lama-lama menemui kami. Kami terlebih dahulu berkoordinasi dengan pak sekwan dan polres bahwa adik-adik kami masyarakat Dairi yang hadir pada kesempatan ini mau diterima di sini. Maka kami ke luar untuk bertemu denan adik-adik kami mahasiswa dan masyarakat Dairi,” ujar Sabam.

Sabam menegaskan tidak ada niat yang lain, tidak ada pandangan lain bahwa lebih nyaman, lebih enak di dalam dari pada di luar.

“Sama saja, apa yang dirasakan rakyat itu jugalah yang dirasakan DPRD Dairi karena DPRD Dairi berasal dari rakyat, bukan dari mana-mana. Sama kita, sependeritaan dengan hal-hal yang terjadi di Kabupaten Dairi karena 315 ribu masyarakat Dairi itulah keterwakilannya 35 anggota dewan. Kami sudah mendengarkan aspirasi dengan adik mahasiswa,” ungkapnya.

Baca Juga  Bupati Eddy Berutu Menginap di Rumah Warga

Sebelumnya, koordinator aksi Arif Manik Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Dairi mempertanyakan sikap anggota dewan tidak cepat merespon tuntutannya.

“Kami ingin masuk pak wakil rakyat kami. Biarkan kami masuk ke dalam, apakah kami bukan rakyatmu,” ujar koordinator aksi Arif Manik.

Arif menegaskan, mahasiswa dan masyarakat ingin merasakan bagaimana empuknya kursi dewan. Selain itu, dirinya bersama teman-temannya ingin menikmati hidangan gorengan sekaligus kopi saat melakukan paripurna.

“Tolonglah pak dewan, biarkan kami masuk, abang-abang petugas biarkan kami masuk. Dulu mereka kan kami pilih biarkan kami bertemu dengan mereka (dewan-red),” kata Arif.

Minta Sahkan P-APBD

Massa aksi pun tetap bersikukuh agar anggota dewan hadir menemui mereka.

Ada sejumlah pertanyaan yang ingin disampaikan oleh mahasiswa. Pertama soal sikap DPRD Dairi yang enggan membahas P-APBD 2022. Kemudian mahasiswa mempertanyakan sikap DPRD mangkir pada saat sidang. Kemudian menyerukan kepada dewan agar mengesahkan P-APBD untuk kepentingan umum termasuk gaji THL, P3K dan pembangunan.

(pan/prc)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Iklan
Back to top button