Ekonomi

Kolaborasi Karang Taruna – Pemkab Dairi Ajak Eximbank Lakukan Pendampingan Desa Devisa Kopi di Dairi

SIDIKALANG, pelitarakyat.com – Bupati Dairi, Eddy Keleng Berutu mengapresiasi Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Kemenkeu Satu melakukan pendampingan program desa devisa klaster kopi Dairi, Rabu (7/6/2023). Eddy Berutu mengatakan, pendampingan ini diperuntukkan untuk petani, koperasi, dan UMKM.

“Atas nama pemerintah Kabupaten Dairi saya mengucapkan terima kasih kepada Eximbank Indonesia bersama Kemenkeu Satu memberikan pendampingan program desa devisa klaster kopi Dairi,” kata Bupati Dairi.

Eddy Berutu menjelaskan, mendapatkan program ini tentu tidak mudah. Ada upaya dari Pemerintah Kabupaten Dairi dalam hal ini dinas pertanian meyakinkan pihak Indonesia Eximbank untuk bersedia melakukan pendampingan.

Selain itu, ada peran Karang Taruna Dairi dalam hal ini Sekretaris Maria Dimitria Tabitha sangat membantu sehingga Dairi mendapatkan fasilitas ini.

Iklan

“Tentu ini butuh kolaborasi juga. Program ini tidak datang begitu saja,”katanya.

Sebab itu, Eddy Berutu juga mengajak peserta pendampingan untuk semangat dan sungguh mengikuti kegiatan selama 2 hari ini. “Bapak ibu, sungguh-sungguhlah untuk mengikuti kegiatan ini. Pasti banyak pengalaman baru tentunya dari narasumber yang datang dari Jakarta,”katanya.

Baca Juga  Nawal Ajak Dekranasda Beli dan Gunakan Kain Tenun Daerah Sebagai Baju Dinas

Eddy Berutu mengatakan, program ini berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas
(community development).

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan, dan diharapkan dapat menciptakan peningkatan kesejahteraan serta pendapatan rumah
tangga petani, koperasi dan UMKM dengan turut andil menjadi bagian dalam rantai pasokan ekspor global yang dilaksanakan secara berkesinambungan,”katanya.

Namun untuk saat ini, pendampingan petani untuk sektor kopi. “Produksi kopi di Dairi produksinya banyak dan menjadi komoditi unggulan. Meski demikian, kita harus melakukan upaya agar kopi kita mempunyai nilai tambah,”katanya.

Sebab itu kata dia, program peningkatakan nilai harga kopi ini harus dilakukan berbasis klaster, ekosistem tepat, dan komunitas yang kuat.

Iklan

“Dalam hal ini pemerintah hadir dan mendukung kegiatan ini. Misalnya, upaya penamaman kopi serentak di Parbuluan, Sumbul. Lalu memberikan bantuan KUR kepada petani kopi dan membuat Peraturan hari rabu wajib ngopi yang dilaksanakan di kantor pemerintahan di Kabupaten Dairi,”katanya.

Baca Juga  Gubsu Minum Kopi Sidikalang dan Pemkab Dairi Canangkan Hari 'Rabu Ngopi' di Dairi

Desa Devisa Kopi
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi, Robot Simanullang mengakui program ini terwujud berkat kerjasama dengan Sekretaris Karang Taruna.

Disebutkannya, dirinya beberapa kali ke Jakarta untuk mengusulkan agar program pendampingan ini terlaksana. “Kita senang dan bersyukur petani kopi kita ditunjuk sebagai peserta. Tentu ini adalah kerja keras Bupati Dairi Eddy Berutu untuk mengembalikan kejayaan Kopi Sidikalang buahkan hasil, Claster Kopi di Kabupaten Dairi ditetapkan menjadi Desa Devisa Kopi,”ujarnya.

Dijelaskan Robot, desa devisa kopi adalah Program pemberdayaan komunitas (cluster) petani kopi yang memiliki produk kopi berorientasi ekspor berbasis community development yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan ekspor dan pendapatan devisa.

Program ini merupakan kolaborasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank bersama Kementerian Keuangan dan Pemerintah Kabupaten Dairi,”sebutnya. (pr)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Iklan
Back to top button