Peristiwa

DPRD Minta Dinas PUTR Prioritaskan Pembangunan Jembatan Lae Mbalno

SALAK, pelitarakyat.com – Anggota DPRD Pakpak Bharat Hotmauli Malau meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) untuk memprioritaskan pembangunan jembatan Lae Mbalno di Desa Boangmanalu, Kecamatan Salak yang ambruk.

Politisi Demokrat mengatakan tidak ada alasan bagi Dinas PUTR untuk tidak memprioritaskan jalan yang sehari-hari sangat diperlukan oleh masyarakat.

Ia mengatakan jembatan tersebut sangat penting. Lagu pula di jembatan digunakan untuk menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salak, menuju gereja dan jalan menuju sekolah. Bahkan jembatan tersebut digunakan untuk petani.

“Jadi menurut saya tidak ada alasan tidak memprioritaskan jembatan Lae Mbalno. Kesehariannya jembatan itu sangat diperlukan masyarakat,” katanya.

Iklan

Apalagi kata Hotmauli, dalam waktu dekat anak sekolah akan melakukan pembelajaran tatap muka. Tentu kata dia, anak sekolah pasti akan lewat dari sana.

Baca Juga  Tim Penggerak PKK Provsu Lakukan Monitoring Dan Pembinaan

“Tidak mungkin mereka (anak sekolah) mutar dari RSUD Salak menuju Lae Trondi, tentu mereka akan menggunakan jalan darurat. Pertanyaan apa ada pihak pemerintah mengawasinya?, kalau tidak kan bisa terjadi apa-apa,” katanya.

Menyikapi persoalan tersebut Hotmauli berharap pemerintah membuat jembatan darurat. Tujuannya adalah mempermudah akses terutama bagi petani.

“Jadi kalau bisa jembatan Lae Mbalno harus jadi prioritas. Jangan lagi menunggu tahun depan. Ini kan sifatnya penting,” harapnya.

Sekda Pakpak Bharat Sahat Banurea, Kepala PUTR Augusman Padang dan Kepala BPBD Jibun Padang meninjau jembatan ambruk.

Sebelumnya, dalam kunjungan itu Sekda Pakpak Bharat meminta Dinas PUTR mengambil langkah cepat dan segera menanganinya.

“Segeralah ditangani. Tapi buatkan rancangan yang baik,” harap Sekda Sahat Banurea saat meninjau jembatan ambruk, Sabtu 14 Agustus 2021.

Iklan

Sementara Kepala PUTR Augusman Padang mengatakan pembangunan jembatan itu diprioritaskan. Ia mengatakan ada beberapa alasan pembangunan jembatan tidak dilaksanakan tahun 2021 diantaranya menyangkut biaya dan proses lelang yang lama.

Baca Juga  Pemkab Dairi dan Bulog Gelar Pasar Murah di Tanah Pinem, Warga Sangat Antusias

“Biaya untuk proyek ini besar tentu pekerjaan itu dilelang lagi, jadi membutuhkan waktu lama,” katanya.

Terkait jembatan tersebut tahun 2019 lalu sudah pernah dianggarkan. Namun karena pademi covid 19 proyek tersebut direcofusing. “Sebelum ambruk, jembatan sudah pernah kita anggarkan. Tapi karena pandemi covid anggarannya dialihkan ke tempat lain,” katanya.

Meski demikian Augusman mengatakan pembangunan jalan tersebut jadi prioritasnya. “Pasti prioritas. Lelang pasti kita percepat,” tukasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Iklan
Back to top button