Akibat Hog Cholera, 27.070 Babi Mati di Sumut
Medan, Pelitarakyat.com| Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Utara telah mencatat sebanyak 27.070 ekor babi di Sumut mati akibat virus kolera babi. Kematian babi yang disebabkan virus tersebut tersebar di 16 kabupaten.
“16 kabupaten yang dimaksud Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Dairi, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Tebing Tinggi, Siantar dan Langkat,” kata Kepala Balai Veteriner Medan, Agustia, Jumat (13/12/2019).
Ia mengatakan, kematiannya terjadi sangat cepat. Dalam satu hari angka kematian yang terlapor rata-rata 1000 – 2000 ekor per hari. Ini data yang kita terima dari DKPP. Ia meyakini masih ada warga yang tidak melaporkan kematian babinya karena faktor jarak atau lokasi dan menguburnya secara swadaya.
Angka kematian itu sudah dilaporkan ke Direktur Kesehatan Hewan dan Dirjen Peternakan setelah dilakukan analisis menyeluruh dari beberapa komponen, yakni hasil uji lab terdapat reaksi terhadap Afrikan Swine Fever (ASF). Kemudian kajian secara epidemologi, terkait dengan mulai kapan terjadi, berapa yang mati dan sakit, dan terkait pola dan penyebarannya.
“Untuk mendeclare apakah kematian babi di Sumut diakibatkan ASF, keputusannya ada di Jakarta. Declare atas penyebab kematian babi di Sumut dampaknya besar dan tidak bisa dilakukan secara serta merta dikeluarkan,” ujarnya.