Kerah Putih

Ironi Proyek Jembatan Tj Pinang-Jambu Rea

TANJUNG PINANG, pelitarakyat.com – Warga Dusun Tanjung Pinang, Desa Siempat Rube I, Kecamatan Siempat Rube mengaku kecewa dengan kontraktor dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pakpak Bharat.

Kekecewaan warga soal proyek jembatan box culvert menghubungkan Dusun Tanjung Pinang dengan Jambu Rea, Desa Siempat Rube I belum tuntas.

Menurut warga, sebelum ada proyek jembatan box culvert Desa Tanjung Pinang – Jambu Rea tahun 2019, jalan tersebut masih bisa dipergunakan warga. Namun setelah proyek itu ada, warga tidak bisa melintas di lokasi jembatan.

Hal demikian pun dibenarkan tokoh masyarakat Dusun Tanjung Pinang Lambas Padang, Kamis (26/11/2020) di Salak.

Iklan

“Kami warga Desa Tanjung Pinang mengaku kecewa dengan kontraktor dan PUPR Pakpak Bharat. Sebelum ada proyek jalan Dusun Tanjung Pinang – Jambu Rea tersebut masih bisa dipergunakan misalnya ke gereja dan ke makam dan juga bepergian ke mana-mana. Namun setelah proyek itu ada, jalan tersebut tidak bisa dilalui lagi,” ungkapnya.

Baca Juga  Laporan Lira Soal Dinkes Pakpak Bharat Sudah Ditelaah Kejari Dairi

Lambas mengatakan, warga terpaksa membuat jembatan darurat. “Ada yang buat jembatan darurat. Dibuat papan. Meski demikian sepeda motor tidak bisa melintas,” katanya.

Lambas pun berharap jembatan mereka diperbaiki. Sebab kata dia, jalan tersebut memang diperlukan masyarakat.

“Kalau jalan tersebut memang diperlukan sekali. Lagi pula jalan dipergunakan warga untuk ke gereja. Tak hanya itu jembatan tersebut dipergunakan untuk ke tanah wakaf,” ungkapnya.

Baca Juga  Bupati Eddy Berutu Ikuti Acara Hahomian Mangase Tao Di Silahisabungan

Terkait persoalan tersebut, Lambas Padang mengatakah sudah disampaikan kepada Dinas PUPR Pakpak Bharat. Pengakuan Dinas PUPR kata Lambas jembatan tersebut segera diperbaiki.

“Semalam, Rabu (25/11/2020) saya bersama tokoh masyarakat Tanjung Pinang sudah menemui Kepala PUPR Pakpak Bharat Augusman Padang. Dia bilang jembatan itu diperbaiki. Namun dilakukan sebatas penimbunan saja,” kata Lambas.

Iklan

Meski demikian Lambas berharap jalan tersebut diperbaiki. Sebab kata dia, rekanan sudah membuah susah masyarakat.

“Iya buat susah saja. Kan proyek itu dibuat negara bertujuan menyelesaikan persoalan bukan menambah masalah,” ungkapnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Iklan
Back to top button